Pengenalan Istilah ‘Ubiquitous computing’
Kata Ubiquitous adalah suatu system yang memungkinkan untuk dapat berinteraksi dengan komputer secara berkelanjutan, dimana saja, kapan saja dan bagaimana saja. Pelopornya ialah Mark Weiser, seorang chief Teknologi di Xerox PARC. Sistem ini memungkinkan pemakaian banyak alat komputasi wireless per orang dalam semua skala sehingga komputer menjadi semakin tertanam dalam suatu alat, semakin pas, enak dan natural. Jadi kita menggunakannya tanpa memikirkannya dan tanpa menyadarinya. Jika sistem ini diteruskan maka hampir semua peralatan yang ada di dunia ini dapat diotomatisasikan semuanya, sehingga jadilah ‘ubiquitous computing’ sistem yang besar.
Memang perkembanagan teknologi komputer sangat pesat yaitu terlihat pada generasi ini, komputer sangat eksis di dunia maya. Saat ini, komputer menjadi tulang punggung infrastruktur informasi global yang mulai berpengaruh pada kehidupan akademik maupun kehidupan sosial kita. Teknologi komputasi ini membuat akses ke internet menjadi sangat cepat dan mempertinggi mobilitas manusia. Teknologi ini juga memungkinkan komputer semakin ringan, kecil dan mudah didapatkan, mudah dioperasikan dan murah. Dalam hal ini perkembangan komputer dan internet memungkinkan manusia dapat berinteraksi dengan komputer secara berkesinambungan yaitu dimana saja, kapan saja, dan tanpa kita sadari tentunya.
Istilah ‘ubiquitous computing’ ini muncul dan dapat terjadi dimana-mana karena sebenarnya tujuan utamanya ialah mengaktifkan segala yang ada di sekitar kita maupun di lingkungan kita. Dengan teknologi ini, kita bisa meningkatkan kolaborasi dan mengkomunikasikan informasi tanpa dibatasi lokasi, jarak dan waktu. Contoh penerapan ‘ubiquitous computing’ ini misalnya pada otomatisasi rumah, bangunan, jembatan, jalanan, bidang farmasi, dunia bisnis dengan jalan membangun suatu network untuk seluruh peralatan elektronik. Tetapi sebenarnaya ’ubiquitous computing’ ini tidak terbatas dalm komputasi, melainkan juga mencakup bidang komunikasi, energi, farmasi, kesehatan, arsitektur, ekonomi bisnis, dan lain-lain.
Kita sebagai generasi muda hendaknyalah mengembangkan teknologi ini karena masih banyak lagi aplikasi atau informasi yang mungkin muncul. Tujuan utama dari ‘ubiquitous computing’ ini adalah mengaktifkan lingkungan sehingga pekerjaan manusia menjadi lebih ringan dan mudah.
Pengenalan Istilah ‘e-Learning’
E-learning sendiri maksudnya ialah suatu proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan) agar berlangsung efektif dan efisien.
Pada pembelajaran e-learning itu, pengajar dan peserta didik tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan proses pembelajaran itu. Dengan kata lain, teknologi informasi dapat dipandang secara positif bagi media yang menyediakan dan membantu interaksi antara pengajar dan peserta didik.
E-learning itu juga mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
- Menghemat atau mengurangi biaya pendidikan.
- Memudahkan berlangsungnya porses transfer informasi dan komunikasi.
- Dapat memperbaiki tingkat pemahaman dan daya ingat seseorang terhadap pengetahuan yang disampaikan.
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanaan materi pembelajaran, dan masih banyak lagi.
Di dalam teknologi E-learning ini memiliki beberapa fasilitas lagi yaitu:
· Fasilitas khusus
Berupa data pribadi, materi pelajaran lengkap, soal, sistem ujian, nilai, forum tanya jawab, dll.
· Fasilitas umum
Berupa informasi secara umum seperti cara mengakses, proses pendaftaran, fasilitas email dan macam-macam aktivitas yang diperlukan.
· Fasilitas penunjang
Berupa ‘link’ antar web satu dengan web lainnya yang memiliki kesamaan.
Dengan system E-learning ini juga dapat menyajikan materi pembelajaran yang disampaikan sesuai dengan kenyataan sehingga mudah dipahami, sistematis dan mudah diserap agar mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik serta memberikan kemudahan untuk mempelajari materi pembelajaran.
Opini pribadi mengenai ‘Ubiquitous computing’ dengan ‘E-learning’
Pada zaman sekarang ini, penduduk di masyarakat perkotaan lebih berfokus pada aktivitas pembelajaran yang berbasis teknologi. Pesatnya perkembangan pada pembelajaran ini sangat berdampak bagi generasi muda, baik itu berdampak positif maupun berdampak negatif. Menurut saya, sistem ‘Ubiquitous computing’ ini sangat berkaitan dengan e-learning karena sistem pendidikan yang berbasis e-learning itu sendiri juga disusun untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dari generasi muda sekarang, khususnya bagi peserta didik. Prinsip dari pembelajaran itu juga menekankan pada perluasan kesempatan belajar agar peserta didik mampu meningkatkan jenjang pendidikannya kearah yang lebih tinggi. Seluruh pembelajaran ini dapat dilaksanakan kapan saja, dimana saja, dan bagaimana saja. Teknologi ‘Ubiquitous computing’ ini menurut saya dapat memampukan murid secara personal untuk membawa perangkat informasi ke lapangan yaitu misalnya dalam membantu dalam mengerjakan tugas dan bisa dibawa pulang.
Saya setuju sekali dengan adanya sistem‘Ubiquitous computing’ ini yang dikaitkan dengan teori e-learnuing karena dengan sistem pembelajaran ini tentunya generasi muda khususnya peserta didik tidak bergantung sepenuhnya kepada pengajar. Mereka hanya belajar dengan mandiri untuk menggali maupun mengeksplorasi ilmu pengetahuannya melalui internet dan media teknologi informasi lainnya. Lama kelamaan tentunya kemandirian dari peserta didik inilah yang akan meningkat disebabkan karena peserta didik dituntut untuk mempelajari dan mengembangkan suatu materi secara mandiri.
Jadi generasi muda zaman sekarang, menurut saya dituntut untuk belajar sesuai dengan kemampuannya sendiri sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirinya. Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet menjadikan suatu pembelajaran yang fleksibel dari sisi waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau kegiatan pembelajaran elektronik melalui internet semakin lebih banyak dan terbuka secara luas.
Kesimpulannya ‘Ubiquitous computing’ dan ‘e-learning’ seharusnya dapat dilaksanakan secara seimbang dan saling mendukung agar iklim pembelajaran generasi muda terutama peserta didik menjadi lebih kondusif dan memperluas alam berpikir generasi muda sehingga hal ini dapat meningkatkan kadar interaksinya dalam kegiatan pembelajaran yang menjadikan hasil belajarnya akan lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Santrock, John W. (2008). Psikoplogi Penddiikan edoisi kdua.
Hidayat, Rudi. 2004. Teknologi Informasi dan Komunikasi jilid 3.
http://www.shvoong.com/exact-sciences/1637200-mengenal-ubiquitous-computing/
NIM : 09-077
Tanggal : 25 Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar